Sabtu, 31 Agustus 2013

Detik dan Aku

Detik tak pernah berhenti menyerahkanku pada detik setelahnya.
Detik meninggalkanku dan tak pernah berharap 'tuk kembali.
Setiap detik melaluiku tanpa tegur sapa.

Tuk tuk tuk. Tak ada detik yang berulang, tak ada waktu yang kembali.
Tuk tuk tuk. Kini detik-detik itu seperti meneriakiku, menghantuiku.
Tuk tuk tuk. Waktu tak beri toleransi. Cuma Allah yang memberi. Allah memberi waktu untuk taubat, tetapi kamu nggak sadar dan nggak mau.

Tuk tuk tuk. Detik jadi saksi.
Tuk tuk tuk. Waktu yang pergi tak kembali.
Tuk tuk tuk. Tanpa memperingati.
Tuk tuk tuk. Siapa yang tahu kapan ia akan berhenti? Hanya Allah. Jangan kamu sok tahu.
Tuk tuk tuk. Mungkin ia masih diperkenankan untuk menunggu aku taubat? Ya, itu mungkin.
Tuk tuk tuk. Lagi. Detik-detik berlalu saat aku menulis. Detik-detik berlalu saat aku membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar